Sunday, February 22, 2009

Lelucon Dari Jalanan

Majemuk. Pakar psikologi dari Universitas Harvard, Howard Gardner, memiliki tesis mengenai kecerdasan majemuk pada setiap orang. Kalau selama ini kita mengenal IQ, indeks kecerdasan yang diperoleh dari pengukuran kemampuan orang dalam bidang matematika dan bahasa, Gardner menjajar ada delapan jenis kecerdasan

Selain matematika dan bahasa, juga terdapat kecerdasan personal (memahami diri sendiri), interpersonal (memahami orang lain), kinestesia (olah tubuh), visual-spatial (pemahaman terhadap ruang dan bentuk), musikal, dan natural (memahami alam). Semua kecerdasan itu terdapat dalam diri seseorang, yang berbeda hanyalah kadar masing-masing.

Kaidah dari Howard Gardner itu berkelebat di benak, ketika mengamati pelbagai papan iklan yang bertebaran di pinggir jalan. Saya telah memotretnya, dan siap mendiskusikannya dengan Anda. Saya tunggu komentar Anda.



Promosi cewek. Di sebuah toserba di Wonogiri terdapat salon kecantikan yang nampaknya juga merangkap sebagai agen model disamping kegiatan lain sejenisnya. Silakan simak papan namanya di atas. Yang saya herankan, apa kira-kira yang mereka maksud dengan kegiatan female promotion itu ? Untuk apa mereka dipromosikan ?



Bedil dingin. Foto ini saya ambil di Karanganyar. Mungkinkah pembeli sesudah makan soto kwali atau kare, mereka boleh meminum bedil campur es ? Atau es kelapa muda ?



It’s a long way to go. Pijat kini menjadi kebutuhan banyak orang. Karena tuntutan kerja keras, mengakibatkan kecapekan (kesel dalam bahasa Jawa), membuat orang ingin relaks dan menyegarkan tubuh dengan pijat. Panti pijat pun marak, termasuk yang diiklankan di Sukorejo, Wonogiri di atas. Saya usulkan papan penunjuk arah itu bisa dibuat lebih kreatif : “Pijat untuk menyembuhkan rasa capek. Anda harus berjalan kaki 25 km lagi.”



Kecerdasan visual-spatial. Mungkin pemilik warung ini sedang menjajakan jenis sop kreasi baru. Sop buntet ? Sop buntit ? Sop buntat ? Sop buntot ? Karena belum terlatih dalam hal kecerdasan visual spatial, jadilah muncul kreasi masakan baru ini ?



Lebih bergengsi Warung di depan GOR Wonogiri ini tampilannya sederhana. Tetapi ketika mempromosikan barang dagangannya, tidaklah sederhana. Mereka menjajakan es dengan bahan jeruk, dari Inggris kah ?

Anda punya komentar ? Saya tunggu.

(BH)

3 comments:

masmpep said...

akhirnya ketemu anda bung. untuk menggenapi 'keterkenalan' dari surat pembaca yang sering saya baca di kompas, kali ini ketemu blognya langsung.

ada beberapa hal yang menarik dikomentari nih:
1. ya. jalan pagi. sudah dua tahun saya mencobanya. dulu jogging. tapi rasanya lebih capek. kemudian beberapa bulan ini saya menggantinya dengan jalan kaki. jalan cepat tepatnya. ditempat yang sama pada waktu yang sama. start dari pukul 04.45 atau 05.00 hingga 06.00. di alun-alun slawi. saya lebih menikmati jalan cepat. tak harus ngoyo. bisa leluasa melihat-lihat tanaman. bahkan seringkali dalam berjalan saya merenung-renung soal banya hal: ide tulisan, rencana menu makan siang nanti yang saya rekomendasikan ke istri, rencana membuat rumah--kelak, rencana mengalokasikan pendapatan bulan ini, he-he-he.

2. foto-foto anda bung. menarik. terutama 'galeri foto biografis' anda. terutama saat wisuda. 'pemilu 82, kampus apatis?' wow. keren. anak ui ternyata 'gak semanis' kata seorang (mantan) rektornya...

3. o, ya. saya penasaran. apa kesibukan anda sehari-hari. kok sempat-sempatnya jadi penulis surat pembaca, he-he-he.

4. anda begitu mencintai wonogiri. tulisan tentang wonogiri bagus-bagus lo. tapi kok cuma sedikit?

salam kenal.
salam aeng-aeng.

arista budiyono said...

mengingatkan aku akan web dewi lestari yang ini...

http://www.dee-unessentials.blogspot.com/

mengenang semua yang kita lihat dlam tulisan dan potret

Bambang Haryanto said...

Dear "masmpep" di Slawi. Terima kasih sudi mampir. Mari kita tularkan virus jalan kaki pagi, virus menulis dan virus ngeblog, untuk kebaikan bagi sesama ya.

Pekerjaan saya ya menulis surat pembaca dan ngeblog :-) itu.
Sukses selalu.

Untuk Arista,
Wah, mbok ya jangan dibandingkan sama Dewi Lestari to.
Salam.